Kadang-kadang
alamat web yang sering kita kunjungi tidak dapat diakses secepat biasanya, di
internet hal ini dapat terjadi karena beberapa sebab, yang paling sering adalah
karena jalur internet yang kita lalui memang sedang melambat atau penuh atau
server dari alamat web tersebut sedang diakses oleh banyak orang sehingga
membutuhkan waktu bagi server tersebut untuk memproses permintaan kita.
Memang
sulit untuk mendeteksi permasalahan yang ada pada server remote (server yang
terletak di tempat lain), tetapi ada beberapa software yang dapat membantu kita
untuk mendeteksi kondisi jaringan yang kita lalui. Dua software sederhana yang
paling sering kita pakai untuk mendeteksi jaringan adalah pingdan traceroute.
Utility tersebut pada mulanya diciptakan untuk sistem operasi Unix, tetapi
sekarang juga diterapkan pada DOS dan Windows, bernama pingdan tracert.
Juga ada versi dari program ini yang berjalan pada Macintosh. Untuk artikel
ini, penulis mengasumsikan pembaca menggunakan sistem operasi Windows Family,
tetapi cara yang sama dapat diterapkan pada sistem operasi lain.
Kita
akan memulai dengan ping. Ping bekerja dengan mengirimkan sebuah paket data
yang disebut dengan Internet Control Message Protocol (ICMP) Echo
Request. Paket ICMP ini biasanya digunakan untuk mengirimkan informasi tentang
kondisi jaringan antara dua host (komputer). Informasi yang dikirim kurang
lebih adalah “jangan lakukan itu”, “kirimkan paket yang lebih kecil”, “data
yang anda cari tidak ada”, “jangan kesini, anda harusnya kesana”. Jika sebuah
host menerima Echo Request ini, dia harus merespon dengan mengirimkan Echo
Reply, dengan menempatkan Echo Request ke bagian data pada Echo Reply.
Penggunaan
ping cukup sederhana, kita tinggal mengetikkan : ping namahost,
dimana namahost adalah nama atau nomor IP dari host yang kita tuju. Banyak
sekali versi dari ping, tetapi jika anda menggunakan ping milik Windows, maka
outputnya akan menjadi seperti berikut :
Yang
terjadi ketika kita melakukan ping ke http://www.detik.com adalah kita mengirim satu paket ICMP Echo
Request, setiap detik ke host tersebut. Ketika program ping kita memperoleh
Echo Reply dari host yang kita tuju (www.detik.com), dia akan mencetak respon
tersebut ke layar yang menunjukkan ke kita beberapa informasi : yang pertama
adalah nomor IP dari mana ping memperoleh Echo Reply, biasanya
IP ini adalah IP dari host yang kita tuju (www.detik.com), yang kedua yang
kedua adalah berapa mili detik waktu yang diperlukan untuk program ping
mendapatkan balasan, yang ketiga adalah Time To Live (TTL).
Jika
ada status Request time out, berarti ada paket yang drop, dengan
kata lain entah itu Echo Request atau Echo Reply hilang di tengah jalan. Jika
jumlah paket yang hilang sedikit (kurang dari satu persen), hal ini masih
normal. Tapi jika paket yang hilang banyak sekali, berarti ada masalah pada
koneksi jaringan kita.
Informasi
berikutnya adalah Time To Live, setiap paket data yang dikirimkan
melalui jaringan memiliki informasi yang disebut TTL, biasanya TTL ini diisi
dengan angka yang relatif tinggi. Setiap kali paket tersebut melewati sebuah
router maka angka TTL ini akan dikurangi dengan satu, jika TTL suatu paket
akhirnya bernilai 0, paket tersebut akan di drop atau dibuang oleh router yang
menerimanya. Menurut aturan RFC untuk IP, TTL harus bernilai 60. Kegunaan utama
dari TTL ini supaya paket-paket data yang dikirim tidak ‘hidup’ selamanya di
dalam jaringan.
Jika TTL yang kita dapatkan sewaktu kita melakukan ping berbeda-beda, ini menandakan bahwa paket-paket ping yang kita kirim berjalan melewati router yang berbeda-beda, hal ini menandakan koneksi yang tidak baik.
Jika TTL yang kita dapatkan sewaktu kita melakukan ping berbeda-beda, ini menandakan bahwa paket-paket ping yang kita kirim berjalan melewati router yang berbeda-beda, hal ini menandakan koneksi yang tidak baik.
Informasi
waktu yang diberikan oleh ping adalah waktu perjalanan pulang pergi ke remote
host yang diperlukan oleh satu paket. Satuan yang dipakai adalah mili detik,
semakin kecil angka yang dihasilkan, berarti semakin baik (baca:cepat)
koneksinya. Waktu yang dibutuhkan suatu paket untuk sampai ke host tujuan
disebut dengan latency. Jika waktu pulang pergi suatu paket hasil
ping menunjukkan variasi yang besar (diatas 100), yang biasa disebut jitter,
itu berarti koneksi kita ke host tersebut jelek. Tetapi jika selisih tersebut
hanya terjadi pada sejumlah kecil paket, hal tersebut masih dapat ditoleransi.
Seperti yang anda lihat, ping berguna untuk melakukan
tes konektivitas pada jaringan dan untuk memperkirakan kecepatan koneksi.
Berikutnya
kita akan mempelajari tracert (atau traceroute di linux) yang akan menunjukkan
pada kita jalur router yang dilewati oleh paket yang kita kirimkan ke host
tertentu. Untuk lebih memperjelas, berikut ini adalah contoh hasil traceroute
ke http://www.detik.com:
Traceroute akan menampilkan titik-titik perantara yang
menjembatani anda dan titik tujuan anda, ‘jembatan’ inilah yang biasa disebut
dengan router, data yang anda kirimkan akan meloncat melewati jembatan-jembatan
ini. Ada tiga buah waktu yang menunjukkan berapa waktu yang dibutuhkan oleh
paket tersebut untuk berjalan dari komputer anda ke router. Untuk dapat
memahami seluruh data yang dihasilkan oleh traceroute tersebut, kita harus
memahami bagaimana cara traceroute bekerja.
“Traceroute
menggunakan prinsip TTL dan paket ICMP yang sudah kita singgung diatas”.
Traceroute mengirimkan sebuah paket ke port UDP yang
tidak dipakai oleh servis lain pada komputer tujuan (defaultnya adalah port
33434). Untuk tiga paket pertama, traceroute mengirimkan paket yang memiliki
TTL satu, maka sesampainya paket tersebut pada router pertama (menghasilkan
loncatan yang pertama) TTL akan dikurangi dengan satu sehingga menjadi 0
kemudian paket tersebut akan di drop. Berikutnya router tersebut akan
mengirimkan paket ICMP ke komputer kita yang berisi pemberitahuan bahwa TTL
dari paket yang kita kirimkan sudah habis dan paket yang kita kirimkan di drop.
Dari pesan ini, traceroute dapat menentukan nama
router tempat data kita meloncat dan berapa waktu yang dibutuhkannya.
Berikutnya traceroute akan mengirimkan paket dengan nilai TTL yang ditambah
satu demi satu sampai host tujuan dicapai. Karena itu traceroute menggunakan
port yang tidak dipakai oleh servis lain sehingga paket yang dikirim mendapat
respon dan tidak ‘dimakan’ oleh servis lain yang mungkin ada.
Kadang waktu yang diperlukan meningkat banyak sekali
karena jarak yang jauh atau jaringan yang dilewati memang sedang padat. Anda
harus mencurigai titik-titik dimana waktu yang diperlukan menjadi besar sekali.
Jika hal ini terjadi, anda dapat mengeceknya dengan melakukan ping ke router
tersebut beberapa kali untuk melihat apakah paket yang kita kirimkan di drop,
atau apakah ada variasi waktu yang besar. Dikombinasikan dengan ping,
traceroute menjadi alat analisa jaringan yang baik dengan melihat loncatan mana
yang memakan waktu yang besar atau paket yang di drop, kita dapat menentukan
dimana titik kritisnya. Kemudian dengan melakukan ping pada titik tersebut dan
satu titik sebelumnya, kita dapat menemukan masalah yang ada dalam jaringan.
A.
Lebih Detail Penggunaan perintah ping
ping
–t 202.134.0.155
Melakukan perintah ping ke host tujuan terus menerus sampai dihentikan. Untuk melihat statistic dan melanjutkan tekan Control+Break sedangkan untuk menghentikan proses tekan Control+C.
Melakukan perintah ping ke host tujuan terus menerus sampai dihentikan. Untuk melihat statistic dan melanjutkan tekan Control+Break sedangkan untuk menghentikan proses tekan Control+C.
Pinging 202.134.0.155 with 32 bytes of data:
Reply
from 202.134.0.155: bytes=32 time=78ms TTL=245
Reply from 202.134.0.155: bytes=32 time=82ms TTL=245
Reply from 202.134.0.155: bytes=32 time=77ms TTL=245
Reply from 202.134.0.155: bytes=32 time=80ms TTL=245
dst………..
Reply from 202.134.0.155: bytes=32 time=82ms TTL=245
Reply from 202.134.0.155: bytes=32 time=77ms TTL=245
Reply from 202.134.0.155: bytes=32 time=80ms TTL=245
dst………..
ping
–a 202.134.0.155
Melakukan perintah ping dan mencari nama host dari komputer tujuan
Melakukan perintah ping dan mencari nama host dari komputer tujuan
Pinging nsjkt1.telkom.net.id [202.134.0.155]
with 32 bytes of data:
Reply
from 202.134.0.155: bytes=32 time=77ms TTL=245
Reply from 202.134.0.155: bytes=32 time=76ms TTL=245
Reply from 202.134.0.155: bytes=32 time=75ms TTL=245
Reply from 202.134.0.155: bytes=32 time=78ms TTL=245
Reply from 202.134.0.155: bytes=32 time=76ms TTL=245
Reply from 202.134.0.155: bytes=32 time=75ms TTL=245
Reply from 202.134.0.155: bytes=32 time=78ms TTL=245
ping
–n 5 202.134.0.155
Melakukan perintah ping dengan menentukan jumlah request echo. Defaultnya tanpa –n adalah 4.
Melakukan perintah ping dengan menentukan jumlah request echo. Defaultnya tanpa –n adalah 4.
Pinging 202.134.0.155 with 32 bytes of data:
1. Reply from 202.134.0.155: bytes=32 time=91ms TTL=245
2. Reply from 202.134.0.155: bytes=32 time=78ms TTL=245
3. Reply from 202.134.0.155: bytes=32 time=77ms TTL=245
4. Reply from 202.134.0.155: bytes=32 time=78ms TTL=245
5. Reply from 202.134.0.155: bytes=32 time=75ms TTL=245
2. Reply from 202.134.0.155: bytes=32 time=78ms TTL=245
3. Reply from 202.134.0.155: bytes=32 time=77ms TTL=245
4. Reply from 202.134.0.155: bytes=32 time=78ms TTL=245
5. Reply from 202.134.0.155: bytes=32 time=75ms TTL=245
ping
–l 100 202.134.0.155
Melakukan perintah ping dengan mengirimkan paket data sebesar 1000 bytes. Secara default paket yang dikirimkan sebesar 32 bytes. Maximum paket yang bisa dikirimkan sebesar 65,527 bytes
Melakukan perintah ping dengan mengirimkan paket data sebesar 1000 bytes. Secara default paket yang dikirimkan sebesar 32 bytes. Maximum paket yang bisa dikirimkan sebesar 65,527 bytes
Pinging 202.134.0.155 with 1000 bytes of data:
Reply
from 202.134.0.155: bytes=1000 time=419ms TTL=245
Reply from 202.134.0.155: bytes=1000 time=246ms TTL=245
Reply from 202.134.0.155: bytes=1000 time=241ms TTL=245
Reply from 202.134.0.155: bytes=1000 time=343ms TTL=245
Reply from 202.134.0.155: bytes=1000 time=246ms TTL=245
Reply from 202.134.0.155: bytes=1000 time=241ms TTL=245
Reply from 202.134.0.155: bytes=1000 time=343ms TTL=245
ping
–w 10000 202.134.0.155
Mengatur Timeout dalam milliseconds untuk menunggu pada tiap-tiap reply. Jika pesan yang ditampilkan adalah “Request Time Out”, maka dengan menggunakan opsi atau parameter ini jarak antar pesan “RTO” adalah seperti yang telah kita atur. Secara Default waktu time outnya adalah 4000 millisecond (4 detik) Jika dirubah dengan angka 10000 = 10 detik.
Mengatur Timeout dalam milliseconds untuk menunggu pada tiap-tiap reply. Jika pesan yang ditampilkan adalah “Request Time Out”, maka dengan menggunakan opsi atau parameter ini jarak antar pesan “RTO” adalah seperti yang telah kita atur. Secara Default waktu time outnya adalah 4000 millisecond (4 detik) Jika dirubah dengan angka 10000 = 10 detik.
Pinging 202.134.0.155 with 32 bytes of data:
Reply
from 202.134.0.155: bytes=32 time=302ms TTL=245
Reply from 202.134.0.155: bytes=32 time=323ms TTL=245
Reply from 202.134.0.155: bytes=32 time=199ms TTL=245
(10 detik) Request timed out.
(10 detik) Request timed out.
Reply from 202.134.0.155: bytes=32 time=117ms TTL=245
Reply from 202.134.0.155: bytes=32 time=291ms TTL=245
Reply from 202.134.0.155: bytes=32 time=323ms TTL=245
Reply from 202.134.0.155: bytes=32 time=199ms TTL=245
(10 detik) Request timed out.
(10 detik) Request timed out.
Reply from 202.134.0.155: bytes=32 time=117ms TTL=245
Reply from 202.134.0.155: bytes=32 time=291ms TTL=245
B.
Lebih Detail Mengetahui Cara Traceroute/Tracert bekerja
Untuk mengetahui jalur yang ditempuh untuk mencapai suatu node, traceroute mengirimkan 3 buah paket probe tipe UDP dari port sumber berbeda, dengan TTL bernilai 1. Saat paket tersebut mencapai router next-hop, TTL paket akan dikurangi satu sehingga menjadi 0, dan router next-hop akan menolak paket UDP tersebut sembari mengirimkan paket ICMP Time-to-Live Exceeded ke node asal traceroute tersebut. Dengan cara ini, pengirim traceroute tahu alamat IP pertama dari jalur yang ditempuh.
Kemudian, sumber traceroute mengirimkan 3 buah paket UDP lagi dengan nilai TTL yang dinaikkan 1 (TTL = 2), sehingga router pertama di jalur menuju tujuan traceroute akan melewatkan paket UDP tersebut ke router selanjutnya. Router hop kedua akan melihat bahwa paket tersebut sudah expired (TTLnya jadi 1, setelah dikurangi oleh router pertama). Maka, seperti halnya router pertama, router tersebut akan mengirimkan paket ICMP Time-to-Live Exceeded ke sumber traceroute. Sekarang, sumber traceroute telah mengetahui hop kedua dari jalur menuju tujuan traceroute.
Sumber traceroute akan mengirimkan lagi paket UDP dengan TTL ditambah 1 (TTL = 3). Router hop ketiga akan membalas dengan paket ICMP Time-to-Live Exceeded ke sumber traceroute, sehingga sumber traceroute mengetahui alamat IP router hop ketiga. Proses ini akan diulang terus paket UDP yang dikirimkan mencapai alamat IP tujuan traceroute.
Tiga buah paket UDP traceroute adalah jumlah paket default dari aplikasi traceroute. Inilah mengapa kita melihat tiga buah tampilan latensi saat melihat hasil traceroute yang dijalankan.
Tidak semua aplikasi traceroute menggunakan UDP.
Windows menggunakan paket ICMP, sedangkan sejumlah aplikasi tertentu
menggunakan paket TCP. Cara menghitung latensi tiap hop adalah dengan mengukur
selisih antara timestamp paket probe yang dikirimkan dengan timestamp dari
paket ICMP TTL exceeded yang diterima. Router yang berada sepanjang jalur
pengiriman tidak akan melakukan pemrosesan data timestamp. Dari cara ini, yang
kita ketahui hanyalah waktu total pulang-pergi dari sumber ke router hop
tertentu. Delay yang terjadi sepanjang perjalanan kembali ke sumber juga akan
berpengaruh. Kemudian, alamat IP dari interface manakah yang kita lihat dari
hasil traceroute?
Alamat IP yang kita lihat dari hasil traceroute adalah IP dari interface ingress router. Sebenarnya, RFC 1812 menyebutkan bahwa sumber ICMP haruslah dari interface egress. Namun, hal ini akan menyebabkan hasil traceroute menjadi kacau.
Sumber : berbagai sumber di internet
Praktikum
:
A.
Pembagian kelompok
kelompok anda = (3 digit akhir nim anda mod 8)+1
B.
Tujuan Praktikum
Mengenal dan mampu menggunakan tool dasar jaringan
dengan protokol dasar icmp
C.
Percobaan
1). Diketahui ip publik X = 8.8.8.8
Praktek : lakukan perintah berikut secara berurutan :
Console
:
·
ping
X
·
ping
-t X
·
ping
-n 8 X
·
ping
-a X
browser :
kemudian lakukan praktek sekali lagi seperti diatas
dengan mengganti ip X menjadi 202.134.1.10
Capture dan buat analisa serta penjelasan dari hasil
percobaan diatas
2). lakukan perintah berikut di console windows
command prompt:
·
tracert
8.8.8.8
·
tracert
202.134.1.10
Capture dan buat analisa serta penjelasan dari hasil
percobaan diatas
3). Lakukan percobaan berikut untuk mengetahui ip
lokal dan ip publik kita
ip
lokal (console)
·
ipconfig
·
ipconfig
/all
ip
publik (browser)
·
whatismyipaddress.com
·
myipaddress.com
Capture dan buat analisa serta penjelasan dari hasil
percobaan diatas
4). Praktek ip scanner
·
masuklah
kejaringan wifi yang ada dikelas anda
·
lihat
ip lokal anda dapatkan melalui dhcp (misal : 10.3.1.x)
·
Scan
ip network anda (misal : 10.3.1.1 – 10.3.1.254)
Capture dan buat analisa serta penjelasan dari hasil
percobaan diatas
5. praktek dengan visual route
·
coba
masukkan lamat berikut secara bergantian 8.8.8.8, 202.134.1.10, yahoo.com
Capture dan buat analisa serta penjelasan dari hasil
percobaan diatas
Buat perbandingan dengan percobaan 2
6. Mengetahui informasi suatu domain
·
buka
alamat whois.net
·
masukkan
domain secara bergantian sebagai berikut :http://www.yahoo.com,
debian.org, detik.com, unesa.ac.id
1.
Dari
6 percobaan diatas, cari lokasi pemilik web berikut ini disertai geolokasi :
facebook.com, samsung.com
2.
Apa
fungsi ping?
3.
Apa
fungsi ipconfig?
4.
Apa
fungsi tracert?
5.
Apa
fungsi whois?
6.
Bagaimana
cara mengetahui ip publik anda?
E.
Laporan
1.
Tujuan
2.
Dasar
Teori
3.
Hasil
dan pembahahasan
4.
Jawaban
Pertanyaan
5.
Kesimpulan
Format : A4 margin 4,3,3,3 (L,T,R,B),
spasi 1,15 calibri 11
mantep jon
BalasHapusnantang ta?
HapusPos luar biasa, dan banyak belajar. Tidak ada lagi yang perlu ditambahkan, hanya ingin membagikan alat, https://iplocation.io , untuk mendapatkan lokasi IP, seperti yang digunakan beberapa basis data geolokasi, untuk menemukan IP.
BalasHapus